![]() |
Nampak Para Pekerja Meghampar Timbunan Bahu Jalan |
Parimo, infoaktualterkini.com - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (Ka.BPJN) Sulteng, Arief Syarif Hidayat yang membawahi Kepala Satuan Kerja (Ka.Satker) Wilayah II Sulteng, Rhismono dan Reza Maulana Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 21) merupakan pejabat yang bertanggung jawab atas terlaksananya dengan baik proyek Preservasi Jalan Nasional.
Diketahui nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp. 24.789.024.820 yang bersumber dari dana APBN tahun 2023 tepatnya di Jalan Nasional ruas Tinombo-Molosipat.
Adalah PT Widya Rahmat Karya (WRK) perusahaan pemenang tender pada paket tersebut dengan kontrak sejak tanggal 27 februari 2023 dan batas waktu pelaksanaan selama 308 hari kalender, kini diduga menuai masalah.
Hasil pantauan media ini di sekitar lokasi pekerjaan sejak beberapa hari sebelumnya terlihat mobil dump truk mondar mandir mengangkut tanah dan setelah di lakukan penelusuran, ternyata digunakan untuk menimbun bahu jalan yang tergerus selanjutkan akan di lakukan pengecoran.
Saat awak media melakukan peliputan kelokasi pekerjaan, terlihat para pekerja sedang meratakan tanah dan melakukan pemadatan tanah dengan menggunakan mesin stamper.
Ridoh, salah satu tenaga pelaksana dari PT. WRK, ketika dikonfirmasi tentang pekerjaan tersebut menyampaikan, "memang benar material timbunannya dari tanah sesuai perintah pak Bos, ya Pak Gs (Bomen Samosir)".
Menangapi dugaan penggunaan material timbunan tanah, Kepala BPJN Sulteng Arief Syarif Hidayat mengatakan, "tidak ada pilih kasih terkait hal itu, sudah saya tindak lanjuti (TL) dengan memberikan teguran serta mengintruksi kepada Satker PPK 21 Kontraktor dan Konsultan untuk memperbaikinya," ungkapnya melalui telepon seluler.
![]() |
Papan Proyek Pekerjaan Ruas Tinombo - Molosipat |
Ketika wartawan media ini kembali melakukan peliputan kelokasi, Kamis (20/7/23) dan melihat PPK, Reza Maulana dan Edy Soleman (Konsultan) Bolmen Samosir (Gs PT.WRK) bersama beberapa pekerja, saat dikonfirmasi Reza menyampaikan tentang sejumlah material tanah akan di bersihkan.
Faktanya setelah mereka (PPK 2.1, Konsultan dan Gs PT.WRK) meninggalkan lokasi pekerjaan, ternyata timbunan tanah yang di bersihkan hanya sekitar 3.M X 2 M saja, masih ada ratusan meter yang tidak di bersihkan.
Menangapi hal itu, Rapli Sukaan salah seorang warga Desa setempat (Desa Kayu Jati) mengatakan, kami sangat yakin dalam kontrak timbunan bahu jalan itu tidak menggunakan tanah melainkan menggunakan meterial timbunan pilihan.
Masyarakat mendesak kepada pihak BPJN Sulteng, agar segerah memerintahkan kepada pihak Penyedia Jasa (PJ) untuk melakukan pergantian secara keseluruhan timbunan bahu jalan yang mengunakan tanah, dan segerah melakukan pembongkaran hasil pekerjaan cor beton bahu jalan yang diduga juga menggunakan timbunan tanah.
Jika pihak BPJN Sulteng, terkesan enggan mengambil tindakan terkait dugaan penggunaan material tanah tersebut, maka sudah bisa di pastikan masyarakat sekitarnya akan melakukan aksi untuk menghentikan secara paksa pekerjaan tersebut.
"Kami minta PT.WRK bisa bekerja sesuai gambar dan spek yang ada dalam kontrak," Tegas Rapli.
Lebih lanjut kata Rapli, jika terjadi dugaan penyimpangan dari spek dan gambar, maka sudah pasti hal itu sangat berpengaruh pada kualitas/mutu dari hasil pekerjaan, liat saja hasil pekerjaan PT.WRK tahun lalu (2022) cor bahu jalan yang ada di tanjakan pertama, itu belum lama selesai di kerjakan sudah ada yang rusak.
"Kami meminta kepada kepala BPJN Sulteng Arief Syarif Hidayat untuk tidak menghindar dari tanggung jawabnya dalam hal melakukan pengawasan secara maksimal terhadap pelaksanaan proyek tersebut," ungkap Rapli dengan nada kesal pada saat di temui di kediamannya.
Sementara konsultan pengawas Edy Soleman, yang di konfirmasi tentang penggunaan material tanah pada pekerjaan rabat bahu jalan tersebut mengatakan, "sebetulnya sudah berapa kali kami ingatkan pada Gs perusahaan, agar tidak menggunakan material tanah, namun tidak juga di indahkan," ungkap Edy ketika di hubungi melaui telepon seluler.
Sementara Bolmen Samosir sebagai General Superintendent (Gs) PT.WRK yang di konfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp pada Jam,at (20/7/23) sampai berita ini di tayangkan, tidak memberikan tanggapan. (gil)