Tolitoli, infoaltualterkini.com – Meskipun berbagai inovasi telah berhasil dihasilkan, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Tolitoli, Ir. Syafruddin A. Rahman, ST. M.Eng. IPU, mengakui bahwa penerapan hasil inovasi tersebut masih menghadapi sejumlah tantangan. Menurutnya, kendala utama yang dihadapi adalah terbatasnya sumber daya anggaran dan sumber daya manusia yang memadai.
Ir. Syafruddin menyampaikan harapannya agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menghasilkan inovasi baru dapat menyediakan anggaran yang cukup untuk mendukung implementasi inovasi tersebut. "Penerapan inovasi yang efektif memerlukan komitmen anggaran yang memadai agar bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak agar Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Tolitoli dapat meningkat. Pada tahun 2023, skor IID Kabupaten Tolitoli tercatat sebesar 33, dan diharapkan angka ini dapat meningkat di masa mendatang dengan upaya terus meningkatkan kualitas serta penerapan inovasi di setiap OPD.
“Kita perlu bekerja bersama untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi inovasi. Dukungan semua pihak akan sangat penting untuk mendorong perkembangan inovasi yang berkelanjutan," tambah Syafruddin.
Lebih lanjut, Kepala BRIDA Tolitoli ini mengingatkan bahwa sesuai dengan amanat Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tujuan utama dari peningkatan inovasi adalah untuk memperbaiki kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, OPD, dan masyarakat, Ir. Syafruddin yakin bahwa inovasi di Kabupaten Tolitoli akan terus berkembang, memberi dampak positif dalam pelayanan publik, serta mendukung terwujudnya pemerintahan daerah yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (*)