DONGGALA,Infoaktual Terkini Com,Kedudukan dan peran Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam pembangunan KB pada hakekatnya merupakan wadah pengelolaan dan pelaksanaan program KB nasional mulai dari tingkat desa/kelurahan, dusun/RW hingga tingkat RT.
IMP di tingkat desa/kelurahan dinamakan PPKBD yaitu seseorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisssi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola program KB di tingkat desa/kelurahan.
Sementara di tingkat dusun/RW dinamakan Sub PPKBD yaitu seseorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi dengan peran yang sama di tingkat dusun dan RW. Sedangkan di tingkat RT dinamakan Kelompok KB (Pok KB) yakni seseorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola program KB di tingkat RT.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah Drs. H. La Samudia Dalili, M. Si, saat ia membuka kegiatan pembinaan strategi pendidikan pada kader IMP tingkat kabupaten donggala yang dilaksanakan di Aula kantor PPKB Donggala sejak September 2023.
Dijelaskannya, PPKBD artinya Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa. Kader IMP ini sebagai sumber daya manusia lokal yang sangat penting dan menjadi satu kekuatan yang dapat diandalkan untuk tetap dapat mempertahankan keberhasilan dalam program KB di masyarakat. Yang sebagaimana dalam hal ini, seiring dengan terus menurunnya jumlah penyuluh keluarga berencana.
Iapun berpesan, agar perlu memahai intensitas dan kualitas pelaksanaan enam peran bakti institusi dari kader IMP selanjutnya akan diukur berdasarkan parameter yang telah ditentukan.
“Dengan enam peran baktinya, kader IMP telah menjangkau seluruh aspek, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan keluarga berencana, yakni pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga,” tuturnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta kader IMP sebanyak 200 orang dan melaksanakan pelatihan selama tiga hari, untuk diberikan pemahaman dari para pemater narasumber terkait dengan program pelaksanaan yang akan dilakukan dalam pendidikan usia dewasa dan remaja dalam percepatan penurunan stunting. (Sir)